Minggu, 20 Mei 2012

"KERUGIAN MENINGGALKAN SHOLAT"


Kita pernah "DILUKAI"
dan mungkin pernah "MELUKAI"
tapi karena itu kita BELAJAR
tentang bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan.

Kita pernah "DIBOHONGI"
dan mungkin pernah "MEMBOHONGI",
tapi dari itu kita belajar tentang KEJUJURAN.

Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini, mungkin kita tidak pernah belajar arti diri MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan
terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan,..
yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari ESOK yang lebih baik.

Hidup adalah proses,
Hidup adalah belajar.
Tanpa ada batas umur,
Tanpa ada kata tua

JATUH, berdiri lagi
KALAH, mencoba lagi
GAGAL, bangkit lagi,
Sampai Allah memanggil:
"Waktunya PULANG


"KERUGIAN MENINGGALKAN SHOLAT"
~SUBUH ;cahaya wajah akan pudar>>>
~DZUHUR ;berkah pendapatan akan hilang>>>
~ASHAR ;kesehatan mulai terganggu>>>
~MAGHRIB ;pertolongan anak akan jauh diakhirat nanti>>>
~ISYA ;kedamaian dalam tidur sulit didapatkan>>>

Sebarkan dengan ikhlas>>>

Niatkan ibadah(sebarkan ilmu walau 1ayat)

Baca pelan dan rasakan>LAILAHAILALLAH

"YA ALLAH">Aku cinta dan butuh Engkau,bersihkanlah hatiku dengan KUASA-MU,,Lindungilah rumahku,keluargaku dan orang-orang tercinta>>>

Pengertian Kardinalitas

A. Kardinalitas adalah: Menunjukkan jumlah maksimim entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. B.Devenisi Masing-masing Kardinalitas 1. Satu ke Satu (one to one), setiat entitas pada himpunan A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas, begitu juga sebaliknya entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. 2. Satu ke Banyak (one to many), setiap entitas himpunan entitas A dapat berhubungan dengaan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan A. 3. Banyak ke Satu ( many to one), setiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. 4. Banyak ke Banyak (many to many), setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan A.